Minggu, 05 Juli 2015

BEM KM-Ku dan Indonesia

Generasi Muda adalah penerus bangsa,termasuk didalamnya para pemuda, mahasiswa serta pelajar yang menjadi  acuan dimana bangsa itu maju atau tidak. Hancurnya suatu negara bisa terjadi jika para penerus bangsa tidak lagi mencintai bangsanya dan acuh tak acuh terhadap negaranya serta hilangnya jiwa nasionalisme yang ada pada dirinya. Di zaman yang semakin modern ini banyak Generasi Muda Indonesia yang mulai acuh tak acuh terhadap negaranya dan lebih menyukai produk atau budaya asing dari pada produk atau budaya sendiri. Suatu bangsa tidak dapat berdiri kokoh tanpa adanya penerus bangsa yang berakhlak mulia serta memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi.

Badan Eksekutif Mahasiswa atau sering disingkat BEM merupakan salah satu organisasi yang terdapat di universitas yang anggotanya adalah para mahasiswa yang mempunyai jiwa nasionalisme dan patriotisme yang tinggi serta merupakan agen perubahan suatu bangsa,entah suatu bangsa itu semakain baik atau semakin buruk.

Dulu saat awal menjadi mahasiswa baru pasti ada yang tidak tahu apa itu Badan Eksekutif Mahasiswa. Tapi setelah kuliah cukup lama pasti mulai tahu apa itu Badan Eksekutif Mahasiswa, melalui BEM KM kita bisa menjadi orang yang kompeten,berkarakter,bertanggung jawab serta memiliki jiwa kepemimpinan yang baik. Sebagai mahasiswa tujuan kuliah di perguruan tinggi adalah menuntut ilmu yang mana pada akhirnya semua yang telah dipelajari maupun pengalaman yang telah didapatkan bias memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar. Semua itu tak lain dari pertanggung jawaban sebagai mahasiswa yang sering disebut sebagai ‘’agent of change’’. Dan sebagaimana orang bijak sering berkata, maju ataukah mundurnya suatu bangsa tergantung dari pemudanya.

Melalui BEM KM kita bisa menyalurkan gagasan-gagasan, inovasi  dan kreatifitas-kreatifitas yang kita miliki. Bryd dan Bron mengemukakan bahwa kreatifitas adalah kemampuan untuk mengembangkan pemikiran baru.Menurut David Levy,proses berpikir kreatif merupakan gabungan antara proses berpikir divergen dan konvergen. Maksudnya, proses ini dimulai dengan berpikir divergen,yaitu proses berpikir untuk menemukan ide sebanyak-banyaknya serta  memilih ide-ide yang terbaik kemudian fokuskan pada ide yang dapat menjadi solusi pemecahan masalah.Inilah yang disebut berfikir konvergen.Namun demikian,mengembangkan ide baru ternyata bukan hal mudah karena dibutuhkan keberanian untuk mewujudkan ide tersebut menjadi sebuah kenyataan.

Sebagai seorang mahasiswa haruslah menjadi penggerak perubahan yang lebih baik untuk bangsa dengan mengutamakan keadilan dan kepentingan untuk masyarakat banyak,agar bangsa menjadi lebih baik dan maju. Seperti yang dikatakan oleh Aa Gym bahwa Perubahan yang paling besar adalah perubahan yang dilakukan mulai dari diri sendiri,melalui saat ini,dan mulai dari yang kecil. Jadilah pemimpin bagi diri sendiri sebelum menjadi pemimpin bagi orang lain. Jadi, sebagai mahsiswa yang menginginkan perubahan bangsa Indonesia yang lebih baik, haruslah bisa merubah diri sendiri dan dimulai dari yang kecil. Melalui BEM KM yang merupakan organisasi positif bagi mahasiswa yang mengajarkan untuk menjadi pemuda yang peduli dengan sesama serta lingkungan sekitar haruslah memiliki komitmen, rasa peduli yang tinggi dan ikhlas.

Sebagai seorang mahasiswa,menjadi anggota sebuah organisasi itu perlu. Kegiatan seorang mahasiswa bukan hanya kuliah,pulang dan makan tapi haruslah aktif mengembangkan diri dalam suatu organisasi yang positif.Melalui BEM KM mahasiswa dapat mengeksplor dirinya menjadi lebih baik serta menambah wawasan dan pengalaman dalam sutu organisasi. Selain itu di BEM KM dapat sebagai sarana penunjang kedisiplinan dan kemandirian.

Menjadi seorang mahasiswa haruslah berkomitmen dan memiliki pendirian yang teguh. Mahasiswa  memiliki pemikiran yang luas, sehingga tidak mudah terombang-ambing dalam menghadapi suatu masalah. Bagaimanapun, mahasiswa adalah subjek dan objek pendidikan di perguruan tinggi. Sebagai mahasiswa yang kritis dan tidak suka bersikap reaktif,maka sudah saatnya mahasiswa berani mengambil sikap dan menolak segala bentuk tindakan yang melanggar nilai etika dan moral untuk pembentukan karakter pribadinya sendiri. Nilai etika dan moral itu seharusnya menjadi sumber dari setiap perubahan. Perubahan akan berjalan dengan baik jika diikuti dengan keseriusan dari setiap induvidu dan mau melaksanakan semua tatanan sosial yang ada.